KONTEN BLOG

Info kegiatan, acara, dan wacana yang berkembang di Lingkup BEM STAIN Kudus, serta Opini dan Profil sejumlah aktivis kampus.

Kamis, 06 Mei 2010

IKHTIYAR


Hitam…. putih…
Hitamku … putihmu… putihku… hitammu…
Dimana hitamku… dimana hitammu…
Dimana putihku…. dimana putihmu…
Putih…. hitam…
Putihku… hitamku… dingin…
Angin… dimana hitamku… dimana putihku…
Tuhan, jangan biarkan hitam membawa ciptaanmu
Kuatlah putihmu di sini tuhanku….
Pancarkan putihmu pada insanmu
Jangan… jangan biarkan hitam itu, Tuhan !
Jangan biarkan membawa nya…
Adakah putihku di sana ?
Tunjukanlah !!!
Mana putihku ?(jeda)
Ah, ternyata kalian semua masih suka bohong…
Aku pikir kebohongan hanya ada di pasar-pasar…
Ditawar seribu… dia bilang belinya saja seribu dua ratus…
padahal ia beli lima ratus… ha… ha… oh………
Aku sangka kebohongan hanya ada di terminal…
bus penuh dikatakan kosong…
tadinya aku hanya beranggapan…
kebohongan hanya ada di senayan
tapi ternyata… di sini juga …
apa pasar pindah ke sini hoey ?
apa terminal juga ada di sini ?
atau tempat ini sudah disulap jadi senayan tandingan ?
Kau tahu orang-orang itu hai makhluq ?
Kemarin ketika matahari di atas,
mereka adalah para pengagum ibu !!
Mereka itu siap menjilati keringat ibu !!
Mereka makan tidak dengan mulut-mulutnya…
Mereka makan dengan pantat-pantatnya…
Kau pasti bingung… tapi sudahlah,
tugas seorang ibu memang menyampaikan segala sesuatu
yang membingungkan anaknya…
nenek juga dulu begitu pada ibu…
Buyutmu juga sama saja… bahkan lebih membingungkan lagi
Ia terbang dengan uangnya…
Ia terbang dengan jabatannya…
Ia terbang dengan ambisinya…
Bahkan dengan pikiran-pikirannya…
Peragaman jiwa ini tak disebut oleh filsafat
Tapi aku yakin dan sangat sadar sekali
bahwa kebinatangan ini salah satu getar jiwa manusia yang sangat kuat
salah satu kecendrungan atau rasa asli yang tak dapat disimpulkan
dan yang membentuk watak manusia
Siapa mengira bahwa seseorang bisa beratus-ratus kali
Dan hingga Beribu-ribu kali untuk berbuat jahat
atau bahkan bertindak bodoh…….. !!!!!!!!!
dengan tiada alasan atau kesadaran bahwa hal itu boleh di lakukan? Bukankah kita punya kecendrungan memperkosa hukum yang tak tertulis
juga lantaran kita tahu bahwa itu adalah hukum?
sudah kubilang bahwa sifat kebinatangan manusia
pasti dan pasti akan mempercepat keruntuhannya
Hasrat jiwa yang tak terajuk untuk menyiksa diri
inilah untuk memperkosa fitrahnya sendiri
untuk berbuat dosa karena inginkan dosa
hasrat ini mendorong manusia untuk meneruskan pengabdiannya atas hewan yang ada di hatinya itu
dan akhirnya akan hancur……..
HANCUR……. HANCUR……
MATI DAN BINASA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kudus, 02 Desember 2010
Zainuddin Jay Lemu

Rabu, 05 Mei 2010

Orang-Orang Lorong


Langkahku memang salah, hatiku tak terarah

Karna tergoda dosa aku dicampakkan

Terusir dari dunia yang kucinta

Tersisih dari orang tercinta

Tak tahu harus kemana menapak

Agar tetap diterima dan dicinta

Aku butuh arah, tanpa dihantui aib, dosa dan sesal

Ini bukan salahku semata

Ini salah keadaan, ini salah suasana

Ini salah jaman yang menuntutku berbuat

Mengajariku untuk ringan melakukan

OH…

Orang-orang lorong

Berjiwa penolong

Baju bolong

tak berarti hati kami kosong

serta pemikiran yang kopong

OH…

Orang-orang lorong

Bukanlah tikus pengerat

Penyayat para rakyat

Orang-orang lorong

Pemikul hasrat rakyat

Orang-orang lorong

Orang-orang lorong

Orang-orang lorong

Kudus, 10 Desember 2009

Zainuddin Jay Lemu

CITA-CITA PERGERAKAN MAHASISWA


Oleh : Syaifuddin*

Pergerakan diidentikan dengan perubahan secara mendasar menuju inovasi dan perkembangan yang berorientasi atas kemajuan, mahasiswa menyandang status sebagai intelektual muda, agen social of change, agen of control, dan sebagai puncak generasi bangsa. Tumpuan serta harapan bangsa indonesia tertumpu pada pundak generasi muda, yang saat ini sedang mengenyam bangku pendidikan atau dibangku- bangku sekolah. Mahasiswa diharapkan mampu mengemban visi misi cita-cita pergerakan mahasiswa yaitu mahasiswa yang berwawasan semesta, berintelektualitas yang tinggi, bermoral sesuai dengan ajaran agama serta berkepribadian yang berasaskan Al quran dan Al hadits.

Pergerakan mahasiswa saat ini mengalami krisis multi-kepribadian, sehingga pergerakan mahasiswa harus memerlukan pembenahan di segala bidang, yang meliputi bidang kajian keilmuan, sosial, ekonomi, budaya dan bidang moralitas. Pergerakan mahasiswa perlu direfleksi kembali keberadaannya, sehingga paradigma pergerakan yang ada harus bersumber pada syi’ar Islam. Sehingga fenomena anarkisme di kalangan mahasiswa dapat diantisipasi, dalam penyampaian pendapat mahasiswa sering dijustifikasikan sebagai aktor intelektual di balik tindakan anarkisme, padahal mahasiswa mempunyai tata krama dalam bergaul, berorganisasi yang termuat pada kode etik mahasiswa.

Pergerakan mahasiswa dibangun dengan kultur asli rakyat Indonesia yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kultur ketimuran, berasaskan pancasila yang berdasarkan UUD 1945, serta berjiwa patriotisme dan nasionalisme, yang sesuai dengan kemajmukan rakyat Indonesia yang multi-religius dan multi-cultur, mahasiswa perlu bergandengan tangan, bersatu-padu, berpikir dinamis dan aktif dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), serta mengawal kebijakan pemerintah yang sesuai dengan keadilan rakyat.

Darah, jiwa, tenaga, pikiran mahasiswa, sangat diperlukan dalam estafet regenerasi bangsa indonesia. sesuai dengan semboyan bangsa kita ”Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetap satu jua.....mari kita teriakan HIDUP MAHASISWA...Demi bangsa, rakyat dan agama mari kita korbankan jiwa raga kita.

*Penulis adalah mahasiswa semester IV Tarbiyah/ PBA dan Pengurus Departemen Eksternal II BEM STAIN Kudus 2010 serta Kader PMII Komisariat Sunan Kudus.

Kamis, 08 April 2010

Pemimpinan Yang Baik Ala Islami


Oleh : Zainuddin Jay Lemu*

Secara kodrati karakter manusia terus berkembang dari waktu ke waktu. Banyak orang mengatakan bahwa karakter seseorang itu terbentuk sedari kecil. Kita memang tidak mengetahui dengan pasti kapan tepatnya karakter itu mulai berkembang. Akan tetapi, bisa dipastikan bahwa karakter tidak dapat berubah dengan cepat. Dari perilaku seseorang, kita bisa menebak karakternya. Seorang yang berkarakter kuat secara kasat mata biasanya menunjukkan aktivitas, energi, kemantapan tekad, disiplin, kemauan keras, dan keberanian dalam laku kehidupan. Dia melihat apa yang ia inginkan lalu mengejarnya serta ia juga menarik orang untuk mengikutinya. Di sisi lain juga secara kasat mata, orang yang berkarakter lemah biasanya tidak menunjukkan sifat-sifat tersebut. Ia tidak tahu apa yang ia inginkan dalam laku kehidupan. Sifatnya tidak terkelola dengan baik, terombang-ambing dan tidak konsisten. Akibatnya, tidak ada seorang pun yang bersedia mengikutinya. Hal dasar yang perlu di tanamkan oleh seseorang untuk mencapai kepemimpinan yang sukses, seorang dituntut memiliki karakteristik-karakteristik khusus, diantaranya harus bisa menjadi TELADAN, yaitu:
1) T :
- Tawadhu (Rendah Hati),
Biasanya virus pertama yang menjangkiti orang yang baru dipercaya sebagai pimpinan adalah ujub atau sombong, dia merasa paling hebat dan merendahkan / meremehkan orang lain. Sebagai pemimpin harusnya tetap rendah hati, dapat menghargai orang lain dan juga menghargai yang dipimpin.
- Tasyauf (Berterima Kasih)
Ini adalah wujud dari rasa syukur atas apa yang diberikan. Syukur tidak hanya ditujukan kepada Allah Swt, tapi juga kepada sesame maunsia. Berterima kasih juga sebagai ungkapan penghargaan kepada orang lain yang telah berbuat baik kepada kita dan memberi kontribusi kepada organisasi.
- Ta'awun (Tolong-menolong)
Seorang pemimpin hendaknya jangan memposisikan diri sebagai pihak yang berkuasa, bisa memerintahkan dengan seenaknya, dan bisa marah-marah dengan sepuasnya. Lebih baik budaya tolong menolong lebih dikembangkan dalam lingkungan organisasi, dalam pelaksanaan tugas anggaplah atasan menolong bawahan, dan bawahan pun menolong atasannya, sehingga suasana kerja menjadi lebih kondusif dan menyenangkan.

2) E : Emphati
Dalam suatu organisasi, sangat wajar kiranya bila terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Maka dari itu hubungan baik harus tetap dijalin. Kerja sama pun akan semakin mudah dilakukan jikalau mampu memahami apa yang dialami dan dirasakan orang lain terlebih pada bawahan. Dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, seorang pemimpin harus mempertimbangkan kondisi anggota organisasi, sehingga tidak hanya kebijakan akan berjalan sebagaimana mestinya, tetapi juga memberi kenyamanan bagi semua pihak terlebihnya pada anggota.

3) L : Leadership
Mampu menggerakkan dan mendayagunakan segala potensi dan sumber daya organisasi untuk kemajuan oragisasi. Seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan secara teori, kecakapan dalam kerja sesuai organisasi yang ditanganinya dan wawasan luas teori/praktik serta kemauan untuk merealisasikan dalam kerja nyata. Seorang pemimpin harus mampu memahami seluruh isi dan lingkup organisasi yang dipimpinnya seperti dia memahami dirinya. Pemimpin harus mampu "bertanya, belajar, dan menindaklanjuti".
Bertanya untuk mendapatkan umpan balik dan mendapatkan ide-ide baru kemudian belajar mendengarkan dengan efektif dan melakukan refleksi dari hasil bertanya tersebut Dari hasil bertanya dan belajar, ditindaklanjuti dengan kerja dan menghasilkan karya dan kemajuan bagi organisasinya.
4) A : Amanah
Seorang pemimpin harus menyadari bahwa jabatan adalah kepercayaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada atasan (yang memberi kepercayaan), kepada diri sendiri, dan kepada orang yang dipimpin. Seorang pemimpin yang baik menunjukkan ketulusan, integritas, dan keterbukaan dalam setiap tindakannya. Serta Berani mengambil keputusan dengan segala resikonya. Tidak lempar batu sembunyi tangan atau melempar tanggung jawab ke orang lain. Lebih penting lagi pemimpin harus mempertanggung jawabkan di hadapan Allah Swt.

5) D : Demokratis
Perbedaan pendapat merupakan suatu keniscayaan, sehingga harus dihargai. Pendapat boleh beda tapi kepala harus tetap dingin. Emosi tidak semestinya diumbar, emosi harus disalurkan pada hal-hal yang positif, bukan dengan cara marah-marah melulu. Pimpinan tidak boleh tabu atas kritik yang diungkapkan. Justru dengan kritik membuat pemimpin dapat memperbaiki diri. Seorang pemimpin yang baik akan memperlakukan semua orang dengan adil. Ia menunjukkan empatinya dengan bersikap peka terhadap perasaan, nilai, minat, dan keberadaan orang lain.

6) A : Adil
Seorang pemimpin harus memposisikan diri di tengah, tidak boleh condong ke salah satu pihak. Jangan jadikan perasaan suka atau tidak suka (like and dislike) menjadikan pemimpin bersikap diskriminatif. Prasangka adalah musuh dari keadilan. Seorang pemimpin yang baik akan memperlakukan semua orang dengan adil. Ia menunjukkan empatinya dengan bersikap peka terhadap perasaan, nilai, minat, dan keberadaan orang lain.

7) N : Negosiasi
Rambut sama hitam, tapi isi kepala (kemauan) bisa berbeda. Seorang pemimpin harus mampu bernegosiasi agar dalam palaksanaan tugas dapat seiring, sejalan, dan selaras dengan tujuan organisasi. Bentakan dan teriakan bukanlah cara yang baik dalam mempengaruhi bawahan. Kemampuan sugesti yang seharusnya lebih ditonjolkan.

*Penulis adalah Pengurus Dept. Advokasi I dan Ketua Rayon Syari'ah PMII Komisariat Sunan Kudus

AHMAD NASIKUN : BERUNTUNG IKUT ORGANISASI KEMAHASISWAAN


“Jika tidak ada kesibukan yang mengikat ikutlah organisasi yang ada” itulah salah satu petikan jawaban seorang mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi PAI ketika diwawancarai tim redaksi Buletin Transformasi belum lama ini. Ahmad Nasikun, Mahasiswa semester enam (VI) ini, sekarang menjabat sebagai Sekjen II BEM STAIN Kudus.

Alumni Madrasah Raudlatul Ulum Guyangan Pati ini berpendapat bahwa mengikuti organisasi yang ada di intra kampus atau di ekstra kampus baginya mempunyai manfaat dan keuntungan tersendiri. Salah satunya menurut mantan Pengurus LDK 2009 ini adalah dapat menambah ilmu dan pengalaman.”Tidak selamanya ilmu didapat hanya di dunia akademik, karena di luar itu juga bisa” tutur mahasiswa asal Pati ini.

Wujud aktivitasnya di kancah organisasi kampus dibuktikan dengan keiikutsertaannya di berbagai Organanisasi kemahasiswaan di intra maupun Ekstra kampus. Pengalaman organisasinya dimulai pada tahun 2006 ketika dia ditunjuk menjadi Ketua Ikatan Santri Tambakromo / BIFOSTA. Selanjutnya pada tahun 2007 dia bergabung dan menjadi kader di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sunan Kudus. Tidak cukup di ranah tersebut, dia mulai mengikuti di UKM Pengembangan Bakat LDK dan menjadi pengurus di OK intra kampus tersebut pada tahun 2008.

Merasa belum puas dengan sumbangsihnya terhadap Organisasi tersebut, dia mengepakan sayap berorganisasinya hingga pada tahun 2009, akhirnya dia diamanati menjadi Ketua Ikatan Alumni Madrasah Raudlatul Ulum (IKAMARU) cabang Kudus. Berkat keuletannya tersebut Ketua BEM periode 2010, Suparwi, mengajaknya untuk bersama-sama berjuang dan berkomitmen di kepengurusan BEM 2010. Dia dipercayai untuk menduduki Sekjen II BEM 2010.

Cowok kelahiran Pati, 2 Oktober 1988 ini mengaku sangat gandrung dengan makanan nasi goreng samplong khas Gabus. “Aku kalau pulang pasti ta’sempatkan buat makan Nasgor Favoritku ini“ tambahnya disertai dengan canda khasnya. Tak heran ketika ditanya tentang motto hidupnya, dia menjawab enteng “Eat to life and life to eat”. Menurutnya, motto hidup tadi bukan semata-mata hanya suka makan. Karena baginya semua kegiatan manusia selain tujuannya untuk Ibadah juga untuk mencari sesuap nasi. Selain nasgor samplong, dia juga hobi dengan bakso serta minum air murni dari kendi.

Riwayat Pendidikan mahasiswa penggila sepak bola ini dimulai dari SDN Tambah Agung 2, dan kemudian dilanjutkan di Mts. Abadiyah Kuryokalangan. Setelah lulus MTs., cowok yang hoby Jalan-jalan plus jajan ini kemudian hijrah ke Guyangan dan berguru di Yayasan Perguruan Roudlotul ulum (YPRU). Karena cita-citanya yang kuat untuk menjadi Guru semenjak kelas 4 SD, Mas nasikun ini memutuskan untuk meneruskan hingga ke perguruan tinggi. Tepatnya di STAIN Kudus Jurusan Tarbiyah Program Studi PAI

Pengalaman menarik pernah dia dapatkan ketika Workshop Teater Gerak II PMII, pada waktu itu dia berakting menjadi Pengemis di pasar Dawe dan mendapatkan uang Rp.2.700,- dari hasil mengemisnya. Katanya banyak orang yang menganggap dia pengemis beneran ketika melihat Wajah dan pakaiannya begitu carut marut. Akan tetapi dari kegiatan tersebut, dia (Nasikun) mengaku banyak sekali ilmu dan pengalaman sangat berharga yang didapatnya. Pelajaran tentang arti hidup, memahami perasaan dan keadaan orang miskin, dan sebagainya.

Dari ulasan seorang aktivis diatas, setidaknya dapat kita ambil beberapa point hikmah, diantaranya tentang pentingnya berorganisasi. Bahwa organisasi bukanlah sebagai penghambat kuliah, bukan hanya sebagai pengisi waktu luang. Akan tetapi dalam organisasi, kita dapat berproses menuju kedewasaan, penambah ilmu, wawasan, serta pengalaman. Dan tentunya mencetak manusia yang cerdas interpersonal agar nantinya siap terjun di masyarakat pada umumnya.

DISKUSI UMUM : Mengkaji Gur Dur dalam bingkai Ilmu Sosial Transformatif


Sebagai bentuk kepedulian terhadap khazanah keilmuan di STAIN Kudus dan juga sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan sepeninggalnya Guru Bangsa, KH. Abdur Rahman Wahid yang akrab disapa Gur Dur, Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kajian Lintas Mahasiswa (FORKAM) Rabu (17/3) siang mengadakan diskusi umum di halaman depan gedung rektorat STAIN Kudus. Forum lintas mahasiswa tersebut terdiri dari BEM STAIN Kudus, PMII Komisariat Sunan Kudus, LMND Kudus dan Mahasiswa Pidana UMK.

Dalam diskusi tersebut juga membedah buku berjudul “Gus Dur dan Ilmu Sosial Transformatif” yang ditulis oleh Syaiful Arief, salah seorang santri Gur Dur di Pondok Ciganjur. narasumber dalam diskusi pada siang hari itu adalah Syaiful Arief juga sebagai penulis buku dan Muh. Rosyid, M.Ag, penulis buku Samin dan Dosen STAIN Kudus.

Kajian dalam diskusi tersebut lebih dominan membincangkan kiprah serta pemikiran Bapak Pluralisme (Gus Dur) semenjak zaman muda hingga tuanya, khususnya dalam segi ilmu sosial transformatif. Banyak mahasiswa yang mempertanyakan keunikan atau ke-nyeleneh-an Gus Dur. Hal tersebut dengan sederhana dijawab dan dijelaskan oleh saudara Syaiful Arief. Mengingat penulis ini telah bertahun-tahun hidup di lingkungan Gus Dur.

Diskusi yang dimulai sekitar jam 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa STAIN dan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam FORKAM. Dalam pembukaannya, Suparwi selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Kudus sekaligus sebagai Koordinator FORKAM mengatakan bahwa Diskusi ini nantinya dilakukan bergilir yang dimulai dari BEM STAIN Kudus sebagai awal pembuka diskusi FORKAM yang kemudian dilanjutkan dari masing-masing lembaga yang tergabung dalam forum ini.

Hal yang melatar belakangi berdirinya Forum Kajian Lintas Mahasiswa (FORKAM) tidak lain adalah demi menghidupkan kembali komunitas-komunitas kajian untuk memberikan ruang diskusi kepada lintas mahasiswa yang ada di Kudus. Selain itu menurut suparwi, FORKAM ini juga dimanfaatkan sebagai sarana menjalin hubungan yang sinergis antara mahasiswa yang ada di Kudus. FORKAM dalam lembaga dan berbagai aktivitas dan kegiatannya semisal diskusi dsb, membuka lebar kepada seluruh mahasiswa Kudus untuk bergabung dalam aliansi ini.

Senin, 29 Maret 2010

PELANTIKAN BEM STAIN KUDUS



Sebanyak empat puluh Mahasiswa dari berbagai Prodi di STAIN Kudus Rabu Pagi (6/1) dilantik dan dikukuhkan sebagai Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Acara yang bertempat di Ruang Auditorium Gedung Rektorat lantai tiga tersebut dihadiri pihak birokrasi STAIN Kudus, meliputi Ketua STAIN Kudus, Pembantu Ketua I, II, dan III, Ketua Jurusan/ Prodi, serta perwakilan dari HMJ dan UKM.

Adapun Struktur Kepengurusan BEM periode tahun 2010 yang telah dilantik adalah sebagai berikut :

Ketua : Suparwi NIM 106103
Sekjen I : Khoirul Ulum NIM 106060
Sekjen II : Muhammad Nasikun NIM 107203
Bendahara I : Shobiroh NIM 206037
Bendahara II : Aftina Fayla Untsa NIM 107088

Departemen Internal :1.Bagus Muhammad Abid NIM 407017 2.Hamad Al-Fahsyad NIM 107143
Departemen Eksternal : 1.Abdullah Muhib NIM 107064 2.Syaifuddin NIM 108222
Departemen Infokom : 1.Ahmad Shiddiq NIM 108190 2.Dhini Fahriyati NIM 107174
Departemen Advokasi : 1.Zainuddin NIM 207020 2.M. Faqih Saifullah NIM 208071
Departemen Kajian & PSDM : 1.M. Musafak NIM 206097 2.Latifah Mawaddah NIM 107196

Dari sekian lima belas pengurus BEM yang tercantum di atas adalah orang-orang pilihan yang telah dijadikan mitra Ketua BEM terpilih suparwi dalam menjalankan roda organisasi BEM STAIN Kudus ke depan. Harapan besar tidak hanya terucap dari Ketua terpilih, akan tetapi seluruh mahasiswa-mahasiswi STAIN Kudus secara umum. Harapan itu akan sirna ketika di tahun kepengurusan ini belum mampu membawa sebuah perubahan. Perubahan di sini adalah perubahan dalam konteks akademik dan sosial mahasiswa yang ada. Seperti visi dan misi yang telah di kampanyekan ketua BEM terpilih

Memang bukan hal yang mudah seolah semudah membalikkan kedua belah tangan, butuh kerjasama yang intensif baik dalam internal pengurus BEM maupun stake holder yang ada di lingkungan sekitar. Dengan tekad yang bulat, keyakinan yang menjadi motor penggerak dan kerjasama yang bagus dalam semua lini, diharapkan segenap pengurus BEM 2010 yang ada mampu mengaplikasikan rencana-rencana yang telah di programkan pada program kerja awal dan mewujudkan visi dan misi BEM STAIN Kudus 2010.

Dan terakhir, Pada pelantikan tersebut, Bapak Ketua STAIN, Prof. Dr. H. Abdul Hadi, MA. dalam sambutannya mengatakan selamat kepada Para Pengurus BEM dan DPM yang baru dilantik dan dikukuhkan. “Semoga mampu mengemban amanat dengan sebaik-baiknya” Ungkap Beliau. Dan Beliau juga menyatakan rasa terima kasih kepada Panitia Pelantikan karena telah menyelenggarakan prosesi pelantikan tersebut dengan aman dan lancar. (FQ/DN)

BLOG & GRUP FACEBOOK BEM : Eksistensi BEM STAIN Kudus di Dunia Maya


Keberadaan Departemen INFOKOM (Informasi & Komunikasi) di ruang lingkup BEM periode 2010 dibuktikan dengan beberapa realisasi trobosan baru di dalam program kerjanya. Salah satunya adalah dengan launchingnya Grup BEM 2010 di Jejaring Sosial Facebook. Dengan adanya grup tersebut, diharapkan adanya suatu wadah bagi para Facebooker untuk lebih mengenal secara dalam sejumlah pengurus BEM yang tentunya juga terdaftar sebagai Anggota di Grup Facebook tersebut.

Di pertengahan Maret atau sejak didirikan pada akhir Februari kemarin, total anggota di grup tersebut telah mencapai lebih dari 200 facebooker. Angka tersebut memang bukan jumlah yang fantastis untuk sebuah grup jejaring sosial terbesar di dunia tersebut. Mengingat masih banyak pengguna facebook yang menganggap grup BEM ini dikhususkan untuk kalangan Mahasiswa STAIN atau bahkan khusus grup milik BEM sendiri. Hal tersebut diketahui dari message yang diterima seorang Pengurus Infokom, beberapa saat setelah tersebarnya undangan (Invite) untuk join ke Grup BEM tersebut.

Grup tersebut sebenarnya adalah terbuka untuk umum, artinya anggota facebook yang non STAIN Kudus pun dipersilahkan untuk bergabung. Di dalam Grup tersebut nantinya memuat foto-foto kegiatan BEM beserta berbagai info terkait aktivitas BEM. Pada permulaannya info-info tersebut memang tidak terlalu aktif dipublish, akan tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa lebih ditingkatkan. Mengingat sebentar lagi Koneksi Internet bagi pengurus Dept.Infokom semakin dipermudah.

Selain Grup di Jejaring Sosial Facebook, Departemen Infokom juga telah mengembangkan blog BEM dengan tampilan dan kemasan yang sedikit berbeda. Design tamplete blog dirancang sedemikian rupa sehingga layaknya simple magazine. Hal tersebut dinilai sesuai dengan kontennya yang didominasi liputan kegiatan-kegiatan BEM.

Selain liputan, blog BEM tersebut juga rencananya akan memuat berbagai profil dan opini Pengurus BEM. Dan ditambah beberapa Artikel lepas dari mantan-mantan Ketua BEM pada periode sebelumnya dan artikel dari aktivis kampus lainnya. Gadget-gadget di dalamnya antara lain adalah beberapa polling atau jejak pendapat mengenai kinerja BEM periode 2010. walaupun belum dapat dikatakan sebagai blog yang lengkap, paling tidak dengan keberadaan blog BEM tersebut dapat dijadikan bahan referensi khususnya bagi mahasiswa STAIN dan bagi masyarakat pada umumnya yang ingin mengetahui aktivitas BEM STAIN Kudus 2010.

Untuk lebih jelasnya, grup Facebook BEM dapat dikunjungi pada tautan : http://www.facebook.com/home.php?#!/group.php?gid=275661411677
Dan blog BEM di Tautan : http://bemstainkds2010.blogspot.com.
Selamat berkunjung !!

Rapat Kerja (Raker) BEM : Optimalisasi Kegiatan Internal Kampus


Rancangan program kerja adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu organisasi. Sebuah organisasi dapat dikatakan berjalan atau bergerak ketika organisasi tersebut mampu mengadakan program kerja yang sesuai dengan tujuan dan fungsi organisasi tersebut. Sama halnya dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), sebagai Organisasi penting di lingkup kampus, peranannya juga dibuktikan dengan adanya program kerja.

Berhasil atau tidaknya suatu program kerja, salah satu indikatornya adalah dinilai dari Perencanaan (Planning) yang matang. Terkait dengan pemikiran tersebut, Pengurus BEM STAIN Kudus periode 2010 yang dilantik pada hari Rabu (5/1), langsung mengadakan Rapat Kerja (Raker) guna membahas Program Kerja BEM dalam satu periode. Kegiatan tersebut dimulai berselang 4 jam setelah acara pelantikan selesai. Hasil dari Kegiatan Raker adalah berupa Rancangan Program kerja satu tahun ke depan.

Rancangan program kerja yang telah dirancang sedemikian rupa, sebagian diadopsi dari program kerja BEM pada periode-periode sebelumnya yang masih relevan dengan tahun sekarang dan sesuai visi dan misi ketua BEM terpilih, dan juga dengan beberapa revisi atau tambahan dalam hal konsep dan waktu pelaksanaannya. selain itu, juga ditergetkan realisasi beberapa point program kerja yang pada tahun sebelumnya belum terlaksana.

Rumusan Program kerja yang telah diputuskan tersebut tidak bersifat permanent. Artinya apabila setelah Raker tersebut muncul ide-ide kreatif tentang program kerja baru, hal tersebut tinggal diserahkan pada waktu rapat bulanan BEM dan langsung bisa disahkan setelah mendapat persetujuan Ketua BEM dan sebagian besar Pengurus BEM lainnya.

Konsep Program Kerja diutamakan di lingkup internal kampus. Sehingga program kerja yang bersifat kepentingan luar kampus, untuk sementara dinomer duakan. Hal tersebut terkait dengan substansi Visi dan Misi Ketua BEM terpilih, Saudara Suparwi yang komposisinya lebih ke arah permasalahan internal kampus, seperti diskusi, seminar, dan sebagainya, dengan tujuan lebih meningkatkan kualitas Mahasiswa STAIN. Akan tetapi, kerjasama dengan organisasi atau lembaga di luar kampus tetap terjalin kerjasamanya dan lebih ditingkatkan.

Serangkaian acara dalam Raker BEM cukup padat. Hingga memakan waktu satu hari satu malam. Tepatnya di mulai hari Rabu (6/1) jam 15.00 WIB sampai dengan besoknya hari Kamis (7/1) pukul 15.30 WIB. Schedule acara dimulai dari presentasi Visi dan Misi yang disampaikan langsung Ketua BEM yang baru, hingga besoknya diakhiri dengan mem-Pleno-kan hasil rapat Pengurus Harian (Penghar) dan tiap-tiap Departemen yang ada. Hasil akhirnya adalah Rancangan Program Kerja BEM dalam satu periode.

Salah satu pengurus BEM di Dept. Kajian & PSDM, Musyafa’, berkomentar tentang jalannya rapat pleno, kamis (7/1) tersebut. Menurutnya Raker kali ini cukup berjalan dengan baik, lancar dan tertib.”Raker tahun ini lumayan lancar. Tidak banyak kendala dan hambatan dalam kegiatan raker ini.” Ungkap mahasiswa semester 8 yang dulu juga menjabat Pengurus BEM periode 2009.

Dalam rangkaian acara tersebut juga disisipi acara sharing dengan mantan-mantan Ketua BEM pada tahun-tahun sebelumnya. shering tersebut rencananya mengundang beberapa mantan Ketua BEM, yaitu saudara Supriyono (Ketua BEM periode 2007), saudara Aris Toni (Ketua BEM periode 2008), Saudara Anas Marzuki (Ketua BEM Periode 2009), dan mantan-mantan Ketua BEM pada tahun-tahun sebelumnya.

Aris Toni dalam acara Sharing tersebut memberikan pengalamannya selama dia menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Kudus. Mantan Ketua BEM periode 2008 tersebut juga memberikan beberapa konsep planning Program kerja yang dilakukannya selama satu tahun.

AUDIENSI KE BIROKRASI Ketua STAIN : Perlu Persiapan untuk PORSENI Tahun 2011


Sebagian pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Kamis (21/1) mengadakan audiensi kepada pihak birokrasi kampus. Audiensi yang diadakan di ruang senat lantai tiga gedung rektorat tersebut dihadiri para petinggi STAIN. Diantara yaitu Ketua STAIN, Pembantu Ketua I, II, dan III, Kepala Bagian Administrasi, beserta Kepala Sub Bagian yang ada di STAIN Kudus. Acara yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut diawali dengan pembukaan oleh Pak Yasin dan dilanjutkan dengan sambutan dan Pengenalan Para Pengurus BEM oleh Sahabat Suparwi selaku Ketua BEM STAIN Kudus

Dalam Audiensi tersebut, Ketua STAIN Kudus, Bapak Prof. K.H. Abdul Hadi, MA menyampaikan masukan-masukan terkait rencana penyelenggaraan PORSENI pada tahun 2011. menurut beliau, STAIN Kudus sebagai tuan rumah, perlu persiapan mulai sekarang. Beliau mengajak semua elemen-elemen di Kampus, termasuk BEM, DPM, HMJ, dan UKM untuk bersama-sama mempersiapkan kegiatan akbar tersebut. Agar nantinya para peserta PORSENI dari seluruh Jawa mendapatkan sambutan-sambutan hangat. Beliau juga mengusulkan agar nantinya menampilkan budaya-budaya khas Kudus. Semisal tarian dan karya seni lainnya.

Salah satu agenda penting dalam audiensi tersebut adalah pemaparan secara global terkait Program kerja BEM satu tahun ke depan kepada pihak birokrasi. BEM meminta kerja sama dengan pihak birokrasi guna terlaksananya program-program kerja yang telah dipresentasikan tadi. Khususnya program kerja yang tergolong besar semisal Dies Natalis. Menurut Suparwi, Program Kerja BEM tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, termasuk dalam hal ini adalah birokrasi.

Setelah acara Pengenalan Pengurus serta Pemaparan Program Kerja dari BEM dan DPM, giliran para Pejabat STAIN menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kemahasiswaaan. Salah satunya mengenai rencana relokasi Basecamp UKM dan HMJ. Khususnya bagi UKM yang singgah di bawah tangga. Rencananya UKM tadi akan dipindahkan ke gedung PKM yang baru. Yaitu di sebelah Barat gedung A. Teknis relokasi dan ketentuan-ketentuan nantinya akan di bahas Pembantu ketua III,BEM dan DPM yang selanjutnya akan disosialisasikan dan dimusyawarahkan kepada UKM-UKM tersebut.

Rencananya pembahasan terkait relokasi basecamp tersebut, akan dilaksanakan setelah gedung PKM tersebut benar-benar siap untuk dihuni. Gadung PKM yang berdekatan dengan basecamp UKM Musik tersebut kini hanya tinggal menunggu pemasangan sekat-sekat pemisah antar kantor UKM. Rencananya gedung tersebut nantinya mampu menampung 8 kantor UKM. Lima kantor di atas dan lima kantor di bawah. Tetapi entah mengapa sampai sekarang belum juga terrealisasikan.

Dalam sela-sela audiensi tersebut, Pembantu Ketua II, Pak Choiron, M.Ag sempat memberikan sedikit Tausiyah kepada para Pengurus BEM dan DPM, diantaranya adalah tentang menata kembali niat untuk Kuliah di STAIN Kudus. Beliau mengatakan bahwa Program SI regular semestinya berlangsung selama 8 semester. Jadi beliau mengingatkan kepada para aktivis kampus agar jangan sampai terlalu mengabaikan kegiatan perkuliahan. Beliau juga berencana mengadakan pelatihan atau pertemuan antara seluruh Bendahara Organisasi Kampus (OK) meliputi BEM, DPM, HMJ, dan UKM dengan pihak birokrasi bagian keuangan. Hal tersebut dimaksudkan agar prosedur keuangan semisal kaitannya dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan.

Pak Kahar Ustman, M.Pd juga menambahkan bahwa persiapan Porseni tentunya membutuhkan sarana prasarana yang memadai. Oleh karena itu beliau mengatakan bahwa STAIN Kudus saat ini tengah mempersiapkan Pembangunan Auditorium atau gedung serba guna dan pengadaaan peralatan Olahraga. Pembantu Ketua I tersebut juga berharap nantinya setelah auditorium itu selesai dibangun, akan ada kegiatan-kegiatan keagamaan yang jarang atau bahkan menurut beliau belum pernah diadakan semisal Dzikir atau Istighosah bersama yang diikuti semua elemen Kampus meliputi Dosen, Mahasiswa, dan Pegawai STAIN Kudus.

Dan yang terakhir, Kasubag Keuangan dan Perencanaan menambahkan beberapa point penting mengenai ketentuan-ketentuan penyusunan anggaran, khususnya dalam hal Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). Pak Muhlisin mengatakan agar kegiatan yang menggunakan Dana DIPA hendaknya jangan bersifat ceremonial. Karena menurut beliau kegiatan tersebut terkesan menghambur-hamburkan uang. Dan hal tersebut sebenarnya tidak diperkenankan dalam ketentuan Penggunaan Dana DIPA dari Pemerintah Pusat. Beliau juga menyarankan agar membedakan antara Anggaran Belanja Bahan dan Belanja Jasa Profesi. Belanja profesi semisal untuk honorarium Narasumber.

Terakhir Kasubag Umum, Bapak Farid, mengakhiri audiensi tersebut dengan sedikit kabar gembira, beliau dengan semangat mengatakan bahwa sebentar lagi kecepatan atau speed Free Hotspot di Area STAIN Kudus akan ditingkatkan menjadi 3 Mbps ( Tiga Mega Byte per Second). Menurutnya kecapatan tersebut dirasa sudah mampu untuk membantu para mahasiswa dalam mencari bahan-bahan atau materi perkuliahan melalui internet.

Minggu, 17 Januari 2010

BERAKSI LEWAT TULISAN


Oleh : Ahmad Shiddiq*

Tulisan bukanlah sekedar coretan teratur dalam secarik kertas. Bukan pula deretan simbol terkenal tanpa sebuah arti. Dan bukan hanya bangunan satu dimensi. Tapi tulisan ternyata mampu dijadikan media multifungsi. Melalui tulisan, seseorang bisa berbagi informasi kepada orang lain. Dan lewat tulisan manusia dapat mempengaruhi manusia lain.

Ketika peradaban kian berkembang, peran tulisan semakin beragam. Tidak terbatas pada penyampaian pesan saja. Bahkan di era modern tulisan begitu diformalkan hingga menghasilkan kaidah-kaidah baku. Tulisan juga berangsur-angsur mengalami perluasan maksud dan tujuan. Mulai dari sekedar media penyampaian pesan hingga berupa instrumen penting dalam segala hal.

Arus globalisasi menyeret tulisan ke ruang publik yang kian canggih. Munculnya media cetak semisal koran atau media maya, yaitu internet yang terus mengudara membuat kontribusi tulisan semakin signifikan.

Hal ini hendaknya dimanfaatkan oleh penulis untuk beraksi. Aksi tanpa pamrih dan tidak terlalu berharap popularitas dan apresiasi. Beraksi dalam mewujudkan cita-cita sosial, ekonomi, politik, ideology, dan kultural. Beraksi guna merealisasikan impian bangsa melalui tulisan yang dipublikasikan ke masyarakat dunia.

Beraksi tidak hanya lewat pergerakan nyata. Tapi juga dapat melalui susunan kalimat sistematis. Dengan gaya tulisan menarik serta diimbangi pemikiran matang, para pembaca dapat merespon setiap amanat yang terkandung dan dapat tergugah untuk bergerak melakukan perubahan.

Aksi berupa sumbangan pemikiran berkualitas terhadap pelbagai konteks kehidupan. Beraksi untuk mempengaruhi dan mengajak khalayak umum ke arah perbaikan lewat tulisan yang dilengkapi argumen meyakinkan.

Penghematan waktu, biaya, dan tenaga serta ruang lingkup yang luas merupakan kelebihan dalam beraksi melalui tulisan. Bermodalkan gagasan segar dan kepiawaian menulis, sudah cukup untuk beraksi. Dan tentunya tulisan tersebut juga disebarluaskan ke masyarakat, tidak hanya dipajang sebagai koleksi pribadi semata.

Dengan pelbagai nilai lebih tulisan dan beraksi lewat tulisan, diharapkan para penulis benar-benar memanfaatkan keahliannya dalam memberikan kontribusi berarti, agar dapat membuat pencerahan serta kemajuan bagi rakyat Indonesia khususnya dan bagi masyarakat dunia pada umumnya.

*Penulis adalah mahasiswa Jurusan Tarbiyah/ PAI STAIN Kudus dan Pengurus Dept. Infokom I BEM STAIN Kudus periode 2010