KONTEN BLOG

Info kegiatan, acara, dan wacana yang berkembang di Lingkup BEM STAIN Kudus, serta Opini dan Profil sejumlah aktivis kampus.

Kamis, 08 April 2010

DISKUSI UMUM : Mengkaji Gur Dur dalam bingkai Ilmu Sosial Transformatif


Sebagai bentuk kepedulian terhadap khazanah keilmuan di STAIN Kudus dan juga sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan sepeninggalnya Guru Bangsa, KH. Abdur Rahman Wahid yang akrab disapa Gur Dur, Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Kajian Lintas Mahasiswa (FORKAM) Rabu (17/3) siang mengadakan diskusi umum di halaman depan gedung rektorat STAIN Kudus. Forum lintas mahasiswa tersebut terdiri dari BEM STAIN Kudus, PMII Komisariat Sunan Kudus, LMND Kudus dan Mahasiswa Pidana UMK.

Dalam diskusi tersebut juga membedah buku berjudul “Gus Dur dan Ilmu Sosial Transformatif” yang ditulis oleh Syaiful Arief, salah seorang santri Gur Dur di Pondok Ciganjur. narasumber dalam diskusi pada siang hari itu adalah Syaiful Arief juga sebagai penulis buku dan Muh. Rosyid, M.Ag, penulis buku Samin dan Dosen STAIN Kudus.

Kajian dalam diskusi tersebut lebih dominan membincangkan kiprah serta pemikiran Bapak Pluralisme (Gus Dur) semenjak zaman muda hingga tuanya, khususnya dalam segi ilmu sosial transformatif. Banyak mahasiswa yang mempertanyakan keunikan atau ke-nyeleneh-an Gus Dur. Hal tersebut dengan sederhana dijawab dan dijelaskan oleh saudara Syaiful Arief. Mengingat penulis ini telah bertahun-tahun hidup di lingkungan Gus Dur.

Diskusi yang dimulai sekitar jam 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa STAIN dan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam FORKAM. Dalam pembukaannya, Suparwi selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Kudus sekaligus sebagai Koordinator FORKAM mengatakan bahwa Diskusi ini nantinya dilakukan bergilir yang dimulai dari BEM STAIN Kudus sebagai awal pembuka diskusi FORKAM yang kemudian dilanjutkan dari masing-masing lembaga yang tergabung dalam forum ini.

Hal yang melatar belakangi berdirinya Forum Kajian Lintas Mahasiswa (FORKAM) tidak lain adalah demi menghidupkan kembali komunitas-komunitas kajian untuk memberikan ruang diskusi kepada lintas mahasiswa yang ada di Kudus. Selain itu menurut suparwi, FORKAM ini juga dimanfaatkan sebagai sarana menjalin hubungan yang sinergis antara mahasiswa yang ada di Kudus. FORKAM dalam lembaga dan berbagai aktivitas dan kegiatannya semisal diskusi dsb, membuka lebar kepada seluruh mahasiswa Kudus untuk bergabung dalam aliansi ini.

0 komentar:

Posting Komentar